Meningkatkan Konversi
Mengapa Remarketing Penting
Remarketing adalah strategi yang sangat penting dalam meningkatkan konversi di dunia pemasaran digital. Hal ini karena remarketing memungkinkan brand untuk berada di depan calon pelanggan yang lebih mungkin untuk melakukan pembelian atau berlangganan, dengan demikian mendorong mereka lebih dekat untuk menyelesaikan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian atau mendaftar untuk buletin (LinkedIn).
Ditambah lagi, remarketing menawarkan pendekatan yang hemat biaya untuk memaksimalkan return on investment (ROI) dalam iklan digital, menghasilkan tingkat konversi yang lebih tinggi dan biaya akuisisi yang lebih rendah dibandingkan dengan metode iklan tradisional (LinkedIn). Selain itu, strategi ini juga berperan penting dalam membangun keterlibatan dan loyalitas pelanggan jangka panjang dengan menyampaikan konten yang relevan dan personal kepada pengguna berdasarkan interaksi mereka sebelumnya dengan brand (LinkedIn).
Perbedaan Retargeting dan Remarketing
Salah satu hal yang sering membingungkan adalah perbedaan antara remarketing dan retargeting. Meskipun kedua istilah ini sering digunakan secara bergantian, ada sedikit perbedaan di antara keduanya.
Istilah | Definisi |
---|---|
Remarketing | Merupakan strategi yang menargetkan iklan kepada individu yang telah mengunjungi website atau aplikasi tetapi belum mengambil tindakan yang diinginkan, seperti membeli produk. (LinkedIn) |
Retargeting | Merupakan jenis khusus dari remarketing yang fokus pada generasi kesadaran dengan mengajak kembali pengunjung website untuk memberi tahu mereka tentang produk, fitur, atau pengumuman sambil mendorong mereka untuk mengklik iklan (HubSpot). |
Dengan memahami perbedaan ini, pengelola website dan pemilik toko online dapat lebih mudah menerapkan strategi yang sesuai untuk meningkatkan konversi mereka.
Strategi Remarketing Efektif
Dalam upaya meningkatkan trafik dan konversi, strategi remarketing menjadi alat yang efektif. Di bawah ini, terdapat tiga jenis strategi remarketing yang dapat diterapkan oleh pengelola website dan pemilik toko online untuk mendapatkan kembali perhatian pengunjung yang telah berinteraksi dengan situs mereka.
Display Remarketing
Display remarketing merupakan salah satu jenis remarketing yang paling umum digunakan. Dengan menggunakan iklan display di situs pihak ketiga, strategi ini bertujuan untuk menjangkau pengguna yang telah mengunjungi situs Anda sebelumnya (WebFX). Ini memberikan kesempatan untuk mengingatkan dan merebut kembali perhatian mereka dengan visual yang menarik.
Rincian | Statistik |
---|---|
Rata-rata biaya per klik | $0.66 – $1.23 (Klientboost) |
Persentase pengunjung yang meninggalkan situs tanpa pembelian | 97% (Klientboost) |
Search Remarketing
Search remarketing berfungsi untuk menjangkau pengguna yang telah melakukan pencarian di mesin pencari namun belum bertransaksi. Melalui iklan yang ditargetkan di halaman hasil pencarian, strategi ini membantu untuk mengingatkan calon pembeli tentang produk atau layanan yang mereka cari sebelumnya. Ini meningkatkan kemungkinan mereka kembali ke situs dan melakukan pembelian.
Dynamic Remarketing
Dynamic remarketing membedakan dirinya dengan mempersonalisasi iklan untuk setiap pengguna berdasarkan tindakan spesifik yang mereka lakukan di situs Anda. Iklan yang ditampilkan adalah produk atau layanan yang sebelumnya menarik minat pengguna (WebFX) dan memungkinkan untuk menciptakan pengalaman yang lebih relevan bagi setiap individu (ScaledOn).
Implementasi strategi dynamic remarketing meningkatkan peluang konversi dengan menyajikan informasi yang tepat kepada audiens yang tepat pada waktu yang tepat.
Menciptakan Dampak Melalui Retargeting
Strategi retargeting sangat efektif untuk menjangkau kembali pengunjung website yang telah menunjukkan minat terhadap produk atau layanan tetapi belum melakukan konversi. Dalam bagian ini, akan dijelaskan dua metode utama yaitu pixel-based retargeting dan list-based retargeting.
Keunggulan Pixel-based Retargeting
Pixel-based retargeting memiliki keunggulan dalam menghubungkan kembali dengan pengunjung website yang anonim. Metode ini menawarkan cara yang mulus untuk melibatkan kembali pelanggan potensial setelah mereka meninggalkan website. Menggunakan perilaku pengunjung seperti seberapa sering mereka mengunjungi website, halaman mana yang mereka lihat, dan kapan mereka keluar, strategi ini dapat meningkatkan tingkat kunjungan kembali.
Beberapa fitur utama dari pixel-based retargeting adalah:
Fitur | Deskripsi |
---|---|
Personalisasi | Menggunakan data perilaku untuk menyesuaikan iklan sesuai minat pengunjung. |
Peningkatan Konversi | Dapat meningkatkan tingkat konversi dengan menawarkan pengalaman yang relevan. |
Pengingat Efektif | Mengingatkan pengunjung tentang produk atau layanan yang mereka minati. |
Dengan memanfaatkan retargeting berbasis pixel, bisnis dapat meningkatkan rasio konversi dengan memberikan pengalaman yang dipersonalisasi kepada pelanggan potensial (HubSpot).
Strategi List-based Retargeting
List-based retargeting, di sisi lain, berfokus pada menjangkau kembali pelanggan yang sudah ada atau pengguna yang telah berinteraksi dengan brand sebelumnya. Metode ini sering digunakan untuk menghidupkan kembali hubungan dengan pelanggan yang tidak aktif melalui konten yang ditargetkan, seperti email.
Keunggulan dari list-based retargeting meliputi:
Keuntungan | Deskripsi |
---|---|
Rekindling Relationships | Memfokuskan pada interaksi sebelumnya dengan pengguna yang telah menunjukkan minat terhadap brand. |
Komunikasi Langsung | Dapat mengirim konten relevan langsung ke lebih dari sekedar iklan, seperti melalui email. |
Meningkatkan Loyalitas | Membantu membangun kembali loyalitas dengan pelanggan yang telah meninggalkan brand. |
Strategi ini efektif dalam menarik kembali perhatian dari lead yang sebelumnya berpaling, dengan menyajikan pesan yang lebih relevan dan personal. Dengan memahami kedua metode ini, pengelola website dapat memilih strategi yang paling sesuai dengan tujuan kampanye mereka untuk memaksimalkan hasil remarketing.
Meningkatkan Hasil melalui Retargeting
Peran Retargeting dalam Earned Media
Retargeting memainkan peran penting dalam meningkatkan hasil pemasaran online. Hanya 3% pengunjung situs web untuk pertama kali yang melakukan pembelian, yang menunjukkan betapa sulitnya mengonversi pengunjung menjadi pelanggan tanpa bantuan strategi yang tepat (Mayple). Melalui retargeting, pengelola website dapat menjangkau kembali audiens yang pernah mengunjungi situs mereka atau meninggalkan keranjang belanja. Ini memberikan kesempatan kedua kepada bisnis untuk menarik perhatian dan meyakinkan pengunjung untuk kembali.
Retargeting juga dapat meningkatkan nilai seumur hidup pelanggan karena pembeli berulang diketahui menghabiskan 5 kali lebih banyak dibandingkan pembeli pertama kali. Upaya ini tidak hanya membantu mengonversi pengunjung baru tetapi juga mendorong pembelian ulang dari pelanggan yang ada (Klientboost). Hal ini menjadi bukti tambahan mengenai pentingnya mempertahankan pelanggan melalui strategi remarketing yang efektif.
Strategi Facebook Retargeting
Facebook retargeting merupakan salah satu strategi efektif dalam kampanye pemasaran. Ini dirancang untuk menargetkan orang-orang yang telah mengunjungi situs web Anda dengan menggunakan data audiens yang diperoleh dari perilaku pengguna sebelumnya. Dengan memanfaatkan data pengguna yang besar dari Facebook, pengelola website dapat menunjukkan iklan yang relevan dengan perilaku pengunjung sebelumnya, menarik mereka untuk kembali dan menyelesaikan pembelian yang tertunda (HubSpot).
Strategi ini seringkali menjadi bagian integral dari rencana iklan di Facebook dan Instagram. Social retargeting providers seperti AdRoll dan Shoelace juga memungkinkan pengiklan untuk menargetkan pengunjung di berbagai jaringan dalam satu dashboard, sehingga meningkatkan efisiensi dan jangkauan kampanye retargeting mereka (Klientboost).
Keunggulan Facebook Retargeting | Deskripsi |
---|---|
Jangkauan Luas | Memanfaatkan data pengguna Facebook untuk menargetkan audiens yang tepat. |
Re-engagement | Menarik kembali pengunjung yang telah menunjukkan minat pada produk atau layanan. |
Mengonversi Pengunjung | Membantu mengubah pengunjung menjadi pelanggan dengan iklan yang relevan. |
Retargeting di platform ini dapat digunakan untuk menginformasikan tentang produk baru, fitur, atau promosi yang sedang berlangsung, serta untuk mengurangi cart abandonment, dengan tujuan akhir meningkatkan konversi dan hasil penjualan.
Mengoptimalkan Pengalaman Pengunjung
Dalam upaya untuk mengoptimalkan pengalaman pengunjung, penting bagi pengelola website dan pemilik toko online untuk memahami perilaku online pengunjung serta mempersonalisasi pesan remarketing yang mereka kirimkan.
Memahami Perilaku Online Pengunjung
Memahami perilaku online pengunjung adalah langkah awal yang penting dalam strategi remarketing. Dengan menganalisis data seperti halaman yang dilihat, waktu yang dihabiskan di situs, dan frekuensi kunjungan, pengelola dapat menciptakan segmen audiens yang akurat. Hal ini menjadi dasar untuk kampanye retargeting yang sukses, karena kampanye yang tepat sasaran lebih berpotensi dalam menarik perhatian kembali pengunjung.
Berikut adalah beberapa variabel penting dalam memahami perilaku pengunjung:
Variabel | Deskripsi |
---|---|
Halaman yang Dilihat | Jenis halaman yang diakses oleh pengunjung |
Waktu yang Dihabiskan | Lamanya waktu yang dihabiskan di situs |
Frekuensi Kunjungan | Seberapa sering pengunjung kembali ke situs |
Data-data ini tidak hanya membantu dalam merancang ulang pengalaman pengunjung di situs tetapi juga sangat berharga dalam menyusun pesan remarketing yang lebih relevan.
Personalisasi Pesan Remarketing
Personalisasi pesan remarketing sangat penting untuk meningkatkan engagement dengan pengunjung. Dengan menggunakan pendekatan yang lebih personal, seperti menampilkan produk atau layanan yang sebelumnya diminati oleh pengguna, pengelola dapat menciptakan iklan yang menarik. Dynamic retargeting, yang memungkinkan pembuatan iklan yang dipersonalisasi untuk setiap pengguna, telah terbukti meningkatkan tingkat klik dan konversi (ScaledOn).
Berikut adalah beberapa keuntungan dari personalisasi pesan remarketing:
Keuntungan | Deskripsi |
---|---|
Engagement yang Lebih Baik | Iklan yang dipersonalisasi menarik perhatian lebih |
Tingkat Klik yang Lebih Tinggi | Adaptasi terhadap minat pengguna meningkatkan interaksi |
Konversi yang Lebih Banyak | Pesan yang relevan mendorong tindakan pengunjung |
Strategi ini dapat meningkatkan nilai seumur hidup pelanggan, dengan data menunjukkan bahwa pembeli yang berulang menghabiskan hingga 5x lebih banyak dibandingkan pembeli pertama kali (Klientboost). Dengan demikian, menciptakan pesan yang relevan dan menarik sangat penting untuk meraih keberhasilan dalam upaya remarketing.
Integrasi Remarketing
Integrasi dalam strategi remarketing sangat penting untuk mencapai hasil yang maksimal. Dengan memanfaatkan berbagai platform dan data yang ada, pemilik toko online dan pengelola website dapat meningkatkan efektivitas kampanye mereka.
Kolaborasi Data untuk Penargetan
Kolaborasi data memungkinkan bisnis untuk menerapkan strategi lintas saluran di berbagai platform seperti Google Ads, Facebook, dan LinkedIn. Hal ini menciptakan pengalaman merek yang kohesif di berbagai titik sentuh, memperkuat pesan merek, dan meningkatkan peluang konversi (LinkedIn).
Membuat segmen audiens yang akurat merupakan fondasi dari kampanye retargeting yang sukses. Segmen ini dapat berdasarkan variabel seperti halaman yang dilihat, waktu yang dihabiskan, dan frekuensi kunjungan. Tabel di bawah ini menunjukkan beberapa variabel penting dalam kolaborasi data untuk penargetan yang lebih efektif:
Variabel | Deskripsi |
---|---|
Halaman yang Dilihat | Mengidentifikasi halaman produk yang menarik perhatian. |
Waktu yang Dihabiskan | Menganalisis durasi kunjungan di situs untuk menentukan minat. |
Frekuensi Kunjungan | Melihat seberapa sering pengguna kembali ke situs. |
Konteks dan Target Audience
Memahami konteks di mana audiens berinteraksi dengan merek sangat penting dalam strategi remarketing. Pesan yang disesuaikan dapat meningkatkan relevansi iklan dan mendorong pengguna untuk kembali. Retargeting berfokus pada menarik kembali perhatian prospek berdasarkan perilaku online mereka, dengan menampilkan pesan yang dipersonalisasi yang sesuai dengan ekspektasi mereka (HubSpot).
Untuk mengoptimalkan performa iklan, penting untuk membatasi jumlah kali pengguna melihat iklan Anda setiap hari dan bereksperimen dengan frekuensi tayangan serta durasi. Temuan ini adalah langkah kunci dalam menemukan keseimbangan yang tepat yang mendorong konversi tanpa mengganggu pengalaman pengguna (ScaledOn).
Dengan memanfaatkan kombinasi kolaborasi data dan pemahaman konteks, pemilik toko online dapat mencapai hasil yang lebih baik dari strategi remarketing mereka.
Pemahaman GDPR dalam Marketing
Mengerti tentang GDPR (General Data Protection Regulation) sangat penting bagi pengelola website dan pemilik toko online, khususnya saat menerapkan [remarketing strategies]. GDPR menetapkan aturan yang ketat mengenai pengelolaan dan penggunaan data pribadi pelanggan. Berikut adalah dua aspek penting dalam GDPR yang perlu diperhatikan.
Pentingnya Konsekuensi GDPR
GDPR mensyaratkan pemasar untuk mendapatkan persetujuan eksplisit dari pelanggan sebelum menggunakan data pribadi mereka. Tanpa persetujuan tersebut, data pribadi tidak dapat digunakan dalam strategi pemasaran digital (CookieYes).
Aspek | Keterangan |
---|---|
Persetujuan | Harus jelas dan mudah dimengerti oleh pelanggan. |
Sanksi Non-Kepatuhan | Denda hingga 20 juta euro atau 4% dari omset tahunan, mana yang lebih besar (CookieYes). |
Penting bagi semua bisnis yang beroperasi di Eropa atau berinteraksi dengan warga Eropa untuk mematuhi regulasi GDPR. Pelanggaran dapat berdampak serius pada keuangan dan reputasi perusahaan.
Hak Pengguna dalam GDPR
GDPR memberikan hak-hak tertentu kepada pengguna yang harus dihormati oleh perusahaan. Hak-hak ini mencakup:
- Hak untuk Diberitahu: Pengguna berhak mengetahui bagaimana data mereka akan digunakan.
- Hak Akses: Pengguna dapat meminta akses terhadap data pribadi mereka.
- Hak untuk Memperbaiki: Pengguna dapat meminta agar data yang tidak akurat diperbaiki.
- Hak untuk Dihapus: Pengguna memiliki hak untuk meminta penghapusan data mereka, juga dikenal sebagai “hak untuk dilupakan”.
- Hak Menolak Pemrosesan: Pengguna dapat menolak pemrosesan data, termasuk profil yang digunakan untuk pemasaran (CookieYes).
Pengelola website dan pemilik toko online harus mempertimbangkan hak-hak ini dalam semua strategi pemasaran mereka, memastikan bahwa mereka tidak hanya mematuhi hukum, tetapi juga membangun kepercayaan dengan pelanggan.
Retargeting di Era Tanpa Cookie
Dalam dunia pemasaran digital yang terus berkembang, perubahan kebijakan privasi dan teknologi telah mempengaruhi cara pengelola website dan pemilik toko online melakukan orang-orang yang lebih tersegmentasi. Era tanpa cookie memberikan tantangan sekaligus peluang baru dalam strategi remarketing.
Migrasi ke Retargeting Kontekstual
Dengan berakhirnya penggunaan cookie pihak ketiga, pengelola website perlu beradaptasi dengan pendekatan baru dalam retargeting, salah satunya adalah retargeting kontekstual. Ini melibatkan penempatan iklan berdasarkan konten yang sedang dilihat pengguna, tanpa bergantung pada data perilaku pengguna sebelumnya.
Strategi ini bukan hanya mengandalkan pelacakan individu tetapi memberikan iklan yang relevan dengan konteks yang sedang dibaca. Contohnya, jika seorang pengguna sedang membaca tentang tips berkebun di blog, mereka dapat melihat iklan tentang peralatan berkebun. Hal ini memungkinkan pemilik bisnis untuk mempertahankan relevansi dan menarik perhatian audiens dengan cara yang lebih organik.
Jenis Retargeting | Pendekatan |
---|---|
Retargeting Kontekstual | Iklan berdasarkan konten yang dilihat pengguna |
Retargeting Perilaku | Iklan berdasarkan perjalanan pengguna sebelumnya |
Pemanfaatan Target Audience Personal
Dalam era tanpa cookie, pemahaman tentang audiens menjadi semakin penting. Menggunakan data demografis dan minat untuk menyegmentasi audiens dapat membantu pengelola website dalam menciptakan kampanye yang lebih efektif.
Strategi ini tergantung pada pengumpulan data yang sah sesuai dengan regulasi GDPR, di mana perusahaan dapat memproses data pribadi jika mereka memiliki alasannya, seperti izin atau kepentingan sah untuk tujuan pemasaran (CookieYes). Pemasaran berbasis izin menjadi sangat esensial untuk membangun kepercayaan dan tetap mematuhi aturan.
Pendekatan ini membantu dalam menemukan audiens spesifik yang memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk terlibat atau melakukan pembelian. Saat mengimplementasikan target audience personal, penting untuk menggunakan informasi yang akurat dan memiliki izin dari pengguna untuk melakukan penargetan yang lebih efektif.
Dengan memahami perilaku dan preferensi pengguna, pemilik toko online dapat menciptakan pengalaman remarketing yang lebih relevan dan menarik, yang pada akhirnya meningkatkan tingkat konversi.
Peningkatan Retargeting melalui Channel Berbeda
Retargeting merupakan strategi yang sangat penting untuk meningkatkan trafik dan konversi di situs web. Dengan memanfaatkan berbagai saluran, pengelola website dan pemilik toko online dapat memaksimalkan efisiensi kampanye remarketing mereka. Di bagian ini, terdapat dua pendekatan utama: strategi email remarketing dan komplementaritas antara retargeting dan remarketing.
Strategi Email Remarketing
Email remarketing adalah cara efektif untuk mengingatkan pengunjung yang sudah menunjukkan minat pada produk atau layanan tertentu. Dengan menyasar kembali pengguna melalui email, pengelola website dapat meningkatkan peluang konversi. Statistik menunjukkan bahwa repeat buyers menghabiskan 5x lebih banyak dibandingkan pembeli baru, sehingga upaya untuk mengingatkan mereka adalah investasi yang menguntungkan (Klientboost).
Beberapa elemen kunci dalam strategi email remarketing meliputi:
Elemen | Deskripsi |
---|---|
Pengingat Produk | Kirim email untuk mengingatkan produk yang sudah dilihat. |
Penawaran Khusus | Berikan kode diskon atau penawaran untuk mendorong pembelian. |
Konten Berguna | Tawarkan konten yang relevan seperti panduan penggunaan produk. |
Komplementaritas Retargeting dan Remarketing
Retargeting dan remarketing seringkali berjalan beriringan untuk menghasilkan hasil yang lebih baik. Keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk meningkatkan konversi, tetapi menggunakan pendekatan yang berbeda. Retargeting biasanya berfokus pada iklan display yang menjangkau pengguna yang sudah berkunjung ke situs, sedangkan remarketing mencakup strategi yang lebih luas termasuk email dan pemasaran konten.
Penggabungan kedua pendekatan ini memberikan keuntungan tambahan seperti:
Keuntungan | Deskripsi |
---|---|
Peningkatan Brand Awareness | Membuat merek tetap relevan di benak konsumen. |
Penargetan yang Lebih Tepat | Menjangkau pengguna di berbagai titik kontak sepanjang perjalanan pembelian. |
Peningkatan ROI | Meningkatkan Return on Investment (ROI) dibandingkan metode pemasaran tradisional (LinkedIn). |
Dengan memanfaatkan saluran yang berbeda dalam strategi remarketing, pengelola website dan pemilik toko online dapat mencapai lebih banyak pelanggan potensial dan meningkatkan tingkat konversi secara signifikan.